Bab III
Struktur Dan Muatan Kurikulum
- Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum SMA/MA yang berlaku di SMA Negeri 2 Purworejo terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A, mata pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran peminatan akademik kelompok C. Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C dikelompokkan atas mata pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), dan mata pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Stuktur kurikulum SMA Negeri 2 Purworejo Tahun Pelajaran 2020/2021 adalah sebagai berikut:
KELAS X (MIPA dan IPS)
KELAS XI (MIPA dan IPS)
KELAS XII (MIPA dan IPS)
3.1.1. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMA/MA pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan kompetensi inti dengan notasi sebagai berikut:
- Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
- Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
- Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan;
- Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMA/MA dapat dilihat pada Tabel berikut:
KOMPETENSI INTI KELAS X | KOMPETENSI INTI KELAS XI | KOMPETENSI INTI KELAS XII |
Menghayatai dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya | Menghayatai dan mengamal-kan ajaran agama yang dianutnya | Menghayatai dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya |
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tang-gungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia | Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia | Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia |
3. memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan | 3. memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan meta kogntif berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan | 3. memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan meta kogntif berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan |
3.1.2. Mata pelajaran dan alokasi waktu
Mata pelajaran yang ditempuh siswa di SMA Negeri 2 Purworejo terdiri dari:
- Mata pelajaran Kelompok A dan C merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
- Mata Pelajaran Umum,
Mata pelajaran umum Kelompok A merupakan program kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan kemampuan dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
- Mata Pelajaran Peminatan Akademik,
Mata pelajaran peminatan akademik Kelompok C merupakan program kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik dalam kelompok mata pelajaran keilmuan. Untuk Mata Pelajaran Peminatan Akademik Kelompok C dikelompokkan lagi atas mata pelajaran peminatan:
- Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA),
- Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS),
- Bahasa dan Budaya.
Di SMA Negeri 2 Purworejo, hanya menyelenggarkan Program Peminatan MIPA dan IPS.
- Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal. Untuk SMA Negeri 2 Purworejo memasukkan mata pelajaran muatan lokal yaitu Bahasa Jawa.
- Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri.
- Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45 menit.
- Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
- SMA Negeri 2 Purworejo melakukan penambahan jam belajar, per minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting, dengan tetap memperhatikan ketentuan yang per minggunya.
- Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, satuan pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.
- Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan pendidikan.
Alokasi waktu:
Alokasi waktu yang diperlukan untuk menempuh pelajaran sesuai dengan Struktur Kurikulum adalah sebagai berikut:
- Kelas X : 44 jam pelajaran/ minggu.
- Kelas XI : 46 jam pelajaran/ minggu.
- Kelas XII : 46 jam pelajaran/ minggu.
3.1.3. Peminatan, lintas minat dan pendalaman minat
Kurikulum SMA Negeri 2 purworejo dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar berdasarkan minat mereka. Mata Pelajaran dalam peminatan merupakan mata pelajaran yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan perkembangan keilmuan, teknologi, dan seni yang memiliki tingkat urgensi yang tinggi dan memiliki manfaat jangka panjang bagi bangsa Indonesia.
3.1.3.1. Peminatan
Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan peserta didik dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan. Peminatan Akademik adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta didik dengan orientasi penguasan kelompok mata pelajaran keilmuan. Peminatan pada SMA/MA memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan tiga kompetensi, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan.
Sesuai dengan teknik PPDB yang baru, maka seorang siswa menentukan peminatan di SMA Negeri 2 Purworejo sejak ia mendaftarkan diri. Peminatan yang dibuka/ diselenggarakan oleh SMA Negeri 2 Purworejo hanya dua yaitu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
3.1.3.2. Lintas Minat
Peserta didik diberi kesempatan untuk mengambil matapelajaran dari kelompok peminatan lain. Memberi peluang mempelajari matapelajaran yang diminati namun tidak terdapat pada kelompok matapelajaran peminatan yang dipilihnya.
Mata pelajaran Lintas minat sesuai dengan peminatan yang diselenggarakan di SMA Negeri 2 Purworejo, dapat dilihat pada table dibawah ini:
3.1.3.3. Pendalaman Minat
Diberikan pada peserta didik yang memiliki kemampuan akademik di atas peserta didik lain. Memberi kesempatan mendalami mata pelajaran tertentu di kelompok peminatannya. Penguasaan terhadap substansi matapelajaran bersangkutan menjadi tumpuan bagi kelangsungan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. SMA Negeri 2 Purworejo, belum menyelengarakan pendalaman minat yang masuk dalam dalam kurikulum. Kegiatan yang lain yang mirip dengan pendalaman minat adalah bimbingan siswa tertentu untuk mapel KSN diberikan mulai semester 1 untuk siswa kelas X dan XI.
- Muatan Lokal
Berdasarkan SK Gubernur no 423.5/27/2011 tahun 2011 tentang muatan lokal Bahasa Jawa untuk jenjang pendidikan SMA/ SMALB/ SMK/ MA Negeri dan swasta Provinsi Jawa Tengah, dan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah no 423.5/14995 tanggal 4 Juni 2014 , tentang Kurikulum muatan local Bahasa Jawa untu jenjang pendidikan SD/ SDLB/ MI, SMP/ SMPLB/ MTs, SMA/ SMALB/ SMK/ MA Negeri dan swasta di Provinsi Jawa Tengah, maka SMA Negeri 2 Purworejo menetapkan muatan lokal Bahasa Jawa.
- Pengembangan Diri
Pengembangan diri meliputi segala kegiatan untuk meningkatkan kesadaran dan identitas diri, mengembangkan bakat dan potensi, membangun sumber daya manusia dan memfasilitasi kinerja, meningkatkan kualitas hidup dan memberikan kontribusi dalam mewujudkan impian dan cita-cita. Tidak ada batasan terhadap pengembangan diri, konsepnya melibatkan baik kegiatan formal maupun nonformal untuk mengembangkan orang lain dalam peran sebagai guru, pembimbing, konsultan, manajer, coach atau mentor. Ketika pengembangan diri melibatkan institusi, berarti merujuk kepada metode, program, sarana, tekhnik, dan sistem assessment yang mendukung pembangunan manusia pada tingkat individu dalam sebuah organisasi
Pengembangan diri dapat mencakup kegiatan-kegiatan berikut:
- meningkatkan kesadaran diri
- meningkatkan pengetahuan diri
- meningkatkan keterampilan atau mempelajari keterampilan baru
- membangun atau memperbaharui identitas/harga diri
- mengembangkan kekuatan atau bakat
- meningkatkan kesejahteraan
- mengidentifikasi atau meningkatkan potensi
- membangun kinerja sumber daya manusia
- meningkatkan gaya hidup atau kualitas hidup
- meningkatkan kesehatan
- memenuhi aspirasi
- memulai keberanian pribadi
- mendefinisikan dan melaksanakan rencana pengembangan diri
- meningkatkan kemampuan social
Pengembangan diri juga bisa termasuk pengembangan orang lain. Hal ini terkait dengan peran sebagai guru atau mentor, ataupun melalui kompetensi perseorangan. Di sekolah, pengembangan diri menjadi tanggung jawab guru BK dan guru-guru Ekstra kurikuler.
- Bimbingan Konseling (BK)
Peserta didik kini berada dalam situasi kehidupan yang kompleks, penuh dengan tekanan, paradoks dan ketidakmenentuan sehingga memerlukan kompetensi hidup agar berkembang secara efektif, produktif, bermartabat serta bermaslahat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Layanan Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, berkelanjutan, dan terprogram oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi siswa/konseli mencapai kemandirian sehingga mampu, memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan diri secara bertanggung jawab untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya.
Dalam implementasi kurikulum 2013, program BK dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional, dan khususnya membantu siswa/konseli mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses, sejahtera dan bahagia dalam kehidupannya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan kolaborasi dan sinergitas kerja antarguru bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran, pimpinan sekolah/madrasah, staf administrasi, orang tua, dan pihak yang dapat membantu kelancaran proses dan pengembangan peserta didik/konseli secara utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Dalam rangka pengambangan diri di SMA Negeri 2 Purworejo, maka sekolah menyelenggarkan Tes Potensi Akademik (TPA) bekerja sama dengan pihak ketiga.
- Ekstra Kurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam kegiatan intrakurikuler atau kegiatan kokurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler wajib adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan dapat diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing. Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler bertujuan bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pendidikan.
- Eksrakurikuler Wajib Kepramukaan
Pelaksanaan kegiatan kepramukaan di sekolah mengacu pada Pemendikbud Nomor 63 Tahun 2014 dan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2010, yang mengatur penye-lenggaraan pendidikan Kepramukaan. Permendikbud mengatur tentang teknis penyelenggaran ekstrakurikuler wajib dan Undang-Undang mengatur tentang kegiatan gerakan kepramukaan reguler. SMA Negeri 2 Purworejo membagi kegiatan kepramukaan menjadi dua:
- Pramuka untuk siswa kelas X menggunakan sistem pramuka aktualisasi.
- Kepramukaan kelas XI dan XII menggunakan sistem Blok.
Model kepramukaan yang diaplikasikan adalah sesuai dengan pilihan yang ada dalam Permendidkbud Nomor 63 Tahun 2014 dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010.
- Model Blok
Model Blok diselenggarakan pada Kegiatan Tengah Semester/ Jeda Tengah Semester untuk kelas XI dan XII. Seluruh siswa wajib mengikuti program ini sebagai kegiatan lanjutan Pramuka system Aktualisasi yang dilaksanakan saat kelas X.
- Tujuan Model Blok
Pelaksanaan pendidikan model blok bertujuan:
- Meningkatnya pemahaman siswa tentang pendidikan kepramukaan sebagai proses yang menyenangkan dan menantang dengan menambah wawasan tentang keterampilan yang akan mereka kuasai dalam latihan selama satu tahun pelajaran.
- Meningkatnya kompetensi (sikap dan keterampilan) peserta didik yang sejalan dengan materi yang dipelajari dalam kegiatan tatap muka yang diadaptasi dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma khususnya Darma ke-1 dan Darma ke-2 bagi peserta didik usia Penggalang dan Penegak.(sekolah akan mengembangkan kegiatan sesuai dengan kebutuhan peningkatan keterampilan dan pematangan sikap secara berkelanjutan).
- Perencanaan Sistem Blok
Perencanaan sistem blok dilakukan sebelum pelaksa-naan Jeda Tengah Semester I, dengan komponen perencanaan meliputi:
- Nama kegiatan
- Tujuan
- Indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan
- Materi pelatihan dan uraian secara ringkas
- Strategi pelaksanaan pelatihan
- Susunan Panitia
- Pembina/Pelatih
- Tempat pelatihan.
- Jadwal pelatihan
- Rencana Anggaran
- Evaluasi dan Laporan
- Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan model blok untuk kelas XI dan XII. Materi kegiatan sekolah siapkan khusus dengan mengintegrasikan rencana kegiatan tahunan kegiatan keprmukaan, materi kepramukaan, dan kecakapan berkolaborasi dalam kelas maupun di luar kelas dalam meningkatkan pematangan sikap dan meningkatkan keterampilan belajar siswa sebgai bagian diri indikator pencapaian visi sekolah.
Dalam kegiatan blok siswa tidak wajib mengguna-kan atribut pramuka. Namun demikian, jika sebelumnya siswa telah memiliki atribut dan seragam pramuka, maka kediatan dapat dilaksanakan dengan menggunakan atribut kepramukaan.
- Penilaian
Penilaian model blok dilakukan terhadap proses kegiatan dan hasil kegiatan sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan dalam program kegiatan. Penilaian kegiatan menjadi input kepada satuan pendidikan untuk perbaikan proses. Penilaian hasil belajar siswa disesuaikan dengan materi yang dipelajari. Penilaian dilakukan menggunakan instrument pengamatan kegiatan blok. Hasil penilaian disampaikan dalam bentuk Nilai Kepramukaan yang masuk dalam Rapor siswa.
- Evaluasi dan Laporan
Pengelola kegiatan model blok seusai melaksanakan kegiatan melakukan evaluasi dan menyusun laporan. Evaluasi kegiatan meliputi pemenuhan dalam proses pelaksanaan kegaitan dan mengukur pemenuhan tujuan. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan perangkat instrumen yang dibuat khusus untuk keperluan pengukuran keterwujudan proses dan ketercapaian tujuan.
- Model Aktualisasi
Model aktualisasi adalah ekstrakurikuler wajib yang dilaksanakan tiap minggu efektif sesuai dengan jadwal. Kegiatan ini bertujuan utama membangun karakter dan keterampilan. Materi yang diaktualisasikan adalah materi kepramukaan yang diitegrasikan dengan materi pelajaran yang siswa peroleh dalam kegiatan tatap muka. Penyelenggaraan pendidikan aktualisasi adalah bentuk kegiatan peningkatan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan yang diintegrasikan dengan materi, metode, dan prinsip dasar pendidikan kepramukaan.
- Perencanaan Program Aktualisasi
SMA Negeri 2 Purworejo menerapkan model Aktualisasi hanya untuk kelas X, dengan demikian perencanaannya disusun untuk 1 tahun saja. Perencanaan itu meliputi kompetensi, materi, strategi, serta tugas yang akan peserta latihan kerjakan, maupuan perangkat penilaian akan yang sekolah gunakan.
- Pembina
Pembina dalam kegiatan aktualisasi adalah tenaga pendidik yang sekurang-kurangnya telah mengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan (OPK), Kursus Mahir Dasar (KMD). Tujuan pelaksanaan pendidikan ekstrakurikuler wajib model aktualisasi adalah:
- Meningkatnya pemahaman peserta didik tentang pendidikan Kepramukaan yang menyenangkan dan menantang.
- Meningkatnya keterampilan peserta didik dalam mengaktualisasikan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan dengan metode dan prinsip dasar Pendidikan Kepramukaan sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya pada masa kini dan masa depannya.
- Meningkatkan kompetensi (mengejewantahkan nilai-nilai dalam sikap dan keterampilan) peserta didik sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pada Penerapan Trisatya dan Dasadarma bagi peserta didik usia Penggalang, dan Penegak.
- Pelaksanaan Aktualisasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi:
- Jadwal latihan satu minggu satu kali.
- Setiap pelaksanaan kegiatan selama 2 jam pelajaran.
- Model struktur kegiatan menggunakan model Latihan Ekstrakurikuler Pramuka.
- Pembina kegiatan dilakukan oleh Pembina kegiatan yang memiliki serifikat KMD dan narasumber lain yang relevan.
- Dalam pelaksanaan kegiatan siswa wajib mengenakan atribut kepramukaan.
- Penilaian
Penilaian proses dan hasil pencapaian kompetensi adalah tanggung jawab Pembina. Adapun penilaian meliputi penilaian sikap dan keterampilan. Hasil penilaian disampaikan kepada wali kelas untuk dimasukkan sebagai nilai ekstra wajib, dengan harapan materi tersebut diaktualisasikan dalam kehidupan/ keseharian siswa. Penilaian dilakukan melalui uji SKU. SMA Negeri 2 Purworejo sampai saat ini tidak melaksanakan model regular.
- Ekstrakurikuler Pilihan
Kegiatan ekstrakurikuler pilihan dilaksanakan dalam rangka mendukung pembentukan karakter sesuai dengan norma spiritual dan sikap sosial siswa, serta menumbuhkan sikap peduli terhadap orang lain dan lingkungan. Ekstrakurikuler juga sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkret.
Dengan demikian, kegiatan ekstrakurikuler pilihan dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler. Jumlah alokasi waktu jam ekstrakurikuler yaitu maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler pilihan di SMA Negeri 2 Purworejo meliputi kegiatan:
- Keagamaan meliputi:
- ROHIS
- Kegiatan Krida meliputi:
- Palang Merah Remaja (PMR)
- Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra)
- Pencinta alam.
- Latihan Kebakatan:
- Bola volley
- Bola basket
- Sepak bola
- Futsal
- Pencak silat
- Tae Kwondo
- Teater
- Sinematographi.
- Seni tari
- Paduan suara
- Kegiatan Ilmiah:
- Kegiatan Ilmiah Remaja KIR
- KSN
- Kegiatan kebahasaan:
- Jurnalistik
Untuk mengembangkan tatakelola yang efektif satuan pendidikan wajib memiliki dokumen perencanaan, pelak sanaan, penilaian, evaluasi, dan laporan.
Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler pilihan dengan:
- Tujuan
Pelaksanaan ekstrkurikuler bertujuan untuk mem bangun karakter dan menguatkan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan; mengem bangkan potensi diri siswa berbasis kebakatan, minat, dan prestasi yang dilaksanakan di luar jam tatap muka.
- Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan ekstra dilaksanakan minimal 120 menit. Kegiatan diarahkan untuk mengembangkan kompetensi yang diharapkan serta disesuaikan dengan visi-misi- dan tujuan sekolah. Pelaksana kegiatan adalah tim pelaksana yang ditentukan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Sekolah dengan Kegiatan dibuktikan dengan dokumen catatan kegiatan atau jurnal, data kehadiran pembina, dan kehadiran peserta didik.
- Penilaian
Penilaian ekstrakurikuler dilakukan terhadap proses kegiatan dan hasil kegiatan sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan dalam program kegiatan. Penilaian kegiatan menjadi input bagi satuan pendidikan untuk perbaikan proses. Penilaian hasil belajar siswa disesuaikan dengan materi yang dipelajari. Hasil penilaian hasil belajar disampaikan kepada wali kelas dan atau guru mata pelajaran yang relevan.
- Evaluasi dan Laporan
Pengelola kegiatan ekstrakurikuler seusai melaksanakan kegiatan melakukan evaluasi dan menyusun laporan. Evaluasi kegiatan meliputi pemenuhan dalam proses pelaksanaan kegiatan dan mengukur pemenuhan tujuan. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan perangkat instrumen yang ringkas untuk keperluan pengukuran keterwujudan proses dan ketercapaian tujuan.
- Beban Belajar dan Pilihan Program
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
- Beban belajar peserta didik dinyatakan dalam jam pelajaran per
Minggu yang meliputi:
- Beban belajar satu minggu Kelas X adalah minimal 42 jam pelajaran.
- Beban belajar satu minggu Kelas XI dan XII adalah minimal 44 jam pelajaran.
- Beban belajar tersebut ditambah 2 jam untuk mata pelajaran muatan lokal sebanyak 2 jam pada seluruh kelas mulai kelas X, XI, dan XII.
- Beban belajar peserta didik Kelas X dan XI dalam satu semester
minimal 18 minggu.
- Beban belajar peserta didik kelas XII pada semester ganjil minimal
18 minggu
- Beban belajar peserta didik kelas XII pada semester genap
minimal 14 minggu.
Program peminatan yang diselenggarakan di SMA Negeri 2 Purworejo hanya ada 2 yaitu MIPA dan IPS. Program MIPA berjumlah 5 rombel dan Program IPS berjumlah 3 rombel. Penentuan siswa memilih program tersebut sudah ditentukan sejak calon siswa baru mendaftar melalui PPDB.
- Penguatan Pendidikan Karakter
SMA Negeri 2 Purworejo menekankan penguatan pendidikan karakter sebagai berikut:
- Religius
- Jujur
- Disiplin
- Kerja keras
- Mandiri
- Kreatif
- Toleransi
- Rasa ingin tahu
- Percaya diri
- Komunikatif dan bersahabat
- Tanggung jawab
- Hormat dan santun
- Kepemimpinan
- Menghargai prestasi
- Cinta Tanah Air
- Peduli Lingkungan
- Peduli Sosial
Guru menanamkan nilai-nilai karakter dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, dan nilai-nilai tersebut tertuang di dalam Silabus, RPP, da instrument penilaian. Kegiatan ekstra kurikuler yang tertuang dalam program dan pelaksanaan kegiatan
- Berbasis kelas
Penguatan pendidikan karakter berbasis kelas
- Guru memiliki dokumen perangkat pengajaran yang memuat nilai-nilai karakter yang lengkap dan terarah.
- Guru memiliki instrument penilaian karakter yang diamati, disertai indikator yang jelas
- Guru tepat waktu dalam memulai dan mengakhiri pembelajaran
- Guru menanamkan nilai-nilai karakter pada diri kepribadiannya dalam setiap perilaku dan aktivitas di kelas dan di luar kelas sehingga dapat menjadi contoh bagi semua peserta didik
- Siswa bersikap hormat dan santun kepada guru, karyawan dan atau orang yang lebih tua baik di dalam maupun diluar sekolah.
- Siswa disiplin dan berkinerja terbaik dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan
- Guru membiasakan siswa bekerja dengan jujur dan penuh tanggungjawab.
- Guru menghargai kreativitas dan memberikan apresiasi positif bagi setiap kemajuan yang diperoleh siswa.
- Guru memberikan respon positif untuk menjawab rasa keingintahuan siswa dengan sikap komunikatif dan bersahabat
- Guru membiasakan Kegiatan Pembelajaran dengan metakognitif.
- Penguatan Karakter Berbasis Budaya Sekolah
Menekankan pada pembiasaan nilai-nilai utama dalam semua aktivitas siswa di sekolah:
- Melaksanakan upacara Bendera tepat waktu setiap hari Senin dan peringatan hari Besar Nasional sebagai upaya menanamkan nilai kedisplinan seluruh warga sekolah.
- Menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Tadarus Al Quran bagi siswa muslim dan membaca kitab suci yang lain bagi siswa non muslim sepuluh menit sebelum KBM dimulai sebagai perwujudan rasa patriotism, cinta tanah air dan meningkatkan nilai-nilai religious
- Program Jumat Taqwa merupakan sebuah upaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas religious seluruh warga sekolah
- Program satu hari satu gayung untuk menyiram tanaman, sebagai perwujudan sikap peduli lingkungan.
- Satu kebun sayur atau apotik hidup untuk satu kelas dalam rangka pelaksanaan program Adiwiyata
- Program membawa tumbler tempat minum dan tempat makan sebagai upaya mengurangi jumlah sampah plastik.
- Program Jumat Bersih dan Jumat Sehat sebagai upaya agar siswa dan seluruh warga sekolah secara disiplin menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan.
- Program Jumat Literasi Film sebagai upaya membudayakan literasi bagi seluruh warga sekolah
- Program Donor Darah rutin setiap 3 bulan sebagai upaya menanamkan rasa peduli sosial.
- Memberi keteladanan karakter orang dewasa, yakni guru dan karyawan dilingkungan sekolah. Guru dan karyawan secara nyata melaksanakan program sekolah yang telah disepakati bersama.
- Melibatkan seluruh komponen dan stake holder pendidikan di sekolah dalam penyusunan program-program sekolah dan rencana kegiatan dan anggaran sekolah.
- Memfasilitasi pengembangan potensi dan kecakapan siswa melalui kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler.
- Melestarikan dan mengangkat budaya dan kearifan lokal.
- Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat
- Memperkuat peranan Komite Sekolah dan orang tua siswa sebagai pemangku kepentingan utama pendidikan.
- Melibatkan dan memberdayakan potensi lingkungan sebagai sumber pembelajaran seperti keberadaan dan dukungan para tokoh masyarakat, dunia usaha, dunia industri, instansi terkait, pegiat seni dan budaya, perguruan tinggi dan juga para alumni.
- Kegiatan Literasi
Kegiatan literasi di SMA Negeri 2 Purworejo bertujuan untuk:
- Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah melalui pembiasaan membaca buku fiksi maupun non fiksi di pojok baca di kelas masing-masing.
- Meningkatkan kapasitas warga sekolah agar literat melalui budaya literasi
- Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah siswa, sehingga setiap siswa mampu memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan melalui kegiatan membaca.
- Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan utamanya dalam bentuk digital.
- Kompetensi Literasi
Kompetensi Literasi yang dikembangkan di SMA Negeri 2 Purworejo adalah:
- Literasi Teknologi (Technology Literacy)
- Literasi Visual (Visual Literacy)
SMA Negeri 2 purworejo mengembangkan dua jenis literasi tersebut dengan alasan:
- Siswa dipandang mampu dalam hal tersebut.
- Mendukung kegiatan ekstra sinematografi
- Perlunya dokumentasi kegiatan siswa dalam bentuk film/ video
- Model Program Literasi
No | Kompo-nen | Kegiatan | ||
Tahap Pembiasaan | Tahap Pengembangan | Tahap Pembelajaran | ||
1 | Literasi Teknologi | Membaca buku tekonologi.Mencari di media masa kaitannya dengan sinematografi/ video editing | Memberi komentar bacaan buku teknologi | Setiap mata pelajaran (komputasi, searching, dan share dalam mengolah, menyaji, melaporkan, hasil kegiatan. |
2 | Literasi Visual | Membaca film atau iklan pendek | Mendiskusikan film atau iklan pendek | Menggu nakan aplikasi video/film dalam menyaji dan melaporkan kegiatan hasil praktik/disku si/observasi melalui website sekolah, youtube |
- Pentahapan Kegiatan
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan literasi pembelajaran dilakukan dengan mengembangkan pengalaman belajar siswa, baik yang dilakukan dalam proses pembelajaran maupun kegiatan mandiri. Kegiatan pembelajaran ini bertujuan:
- Mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengait kannya dengan pengalaman pribadi sehingga terbentuk pribadi pembelajar sepanjang hayat;
- Mengembangkan kemampuan berpikir kritis; dan
- Mengolah dan mengelola kemampuan komunikasi secara kreatif (verbal, tulisan, visual, digital) melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan dan buku pelajaran.
Kegiatan literasi yang diintegrasikan dalam pembelajaran:
- Melaksanakan berbagai strategi untuk memahami teks dalam semua mata pelajaran (misalnya, dengan menggunakan graphic organizers).
- Menggunakan lingkungan fisik, sosial dan afektif, dan akademik disertai beragam bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang kaya literasi, di luar buku teks pelajaran untuk memperkaya pengetahuan dalam mata pelajaran.
- One Book One Student (one BOS) sebagai proyek kelas dalam bentuk antologi.
- Implementasi teknologi informasi dalam pembelajaran.
- Pemanfaatan jejaring dalam berbagai kegiatan kolaborasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan dengan tetap mengedepankan etika.
- Pendidikan kecakapan hidup
Tujuan Pendidikan Kecakapan Hidup di SMA Negeri 2 Purworejo adalah agar siswa:
- Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan dalam memasuki dunia kerja baik bekerja secara mandiri (wirausaha) dan/atau bekerja pada suatu perusahaan produksi/jasa dengan penghasilan yang semakin layak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
- Memiliki motivasi dan etos kerja yang tinggi serta dapat menghasilkan karya-karya yang unggul dan mampu bersaing di pasar global
- Memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya pendidikan untuk dirinya sendiri maupun untuk anggota keluarganya
SMA Negeri 2 Purworejo membekali siswa dengan Pendidikan kecakapan hidup melalui pembelajaran PKWU, dengan bentuk implementasi nya setiap kelas diberikan kesempatan untuk menghasilkan sebuah karya seni atau kerajinan dan produk makanan. Karya karya tersebut dipasarkan pada saat orangtua siswa hadir di sekolah dalam rangka Rapat Komite serta pada saat pengambilan Laporan Hasil Belajar (LHB). Adapun untuk produk makanan, sekolah memfasilitasi setiap kelas untuk memasarkan produk tersebut di koperasi sekolah secara bergiliran.
- Program Lain
Program lain yng dikembangkan di SMA Negeri 2 Purworejo yaitu:
- Sekolah Adiwiyata
SMA Negeri 2 Purworejo dinyatakan sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional pada tahun 2016. SMA Negeri 2 Purworejo telah memulai kegiatan-kegiatan yang berbasis lingkungan seperti tersebut diatas. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan sejak beberapa tahun yang lalu dan secara konsisten melaksanakan program tersebut.
- Sekolah Ramah Anak/ No bullying
Tujuan meminimalisir terjadinya bullying, baik berbentuk verbal maupun fisik baik di dunia maya maupun nyata. Kegiatan yang dilakukan di SMA Negeri 2 Purworejo adalah:
- Pembiasaan 7 S
- Pembinaan pada anak-anak untuk menghindari perilaku bullying.